Mitologi

Vampire





Vampir adalah tokoh dalam mitologi dan legenda yang hidup dengan memakan intisari kehidupan (biasanya dalam bentuk darah) dari makhluk hidup lain. Meskipun kepercayaan terhadap setan penghisap darah terdapat dalam berbagai budaya dan telah ada sejak zaman kuno, istilah vampir sendiri baru populer pada awal abad ke-18 setelah masuknya legenda vampir ke Eropa Barat dari daerah Balkan dan Eropa Timur. Di daerah-daerah tersebut juga terdapat legenda mengenai makhluk-makhluk seperti vampir, misalnya vrykolakas di Yunani dan strigoi di Rumania yang juga ikut meningkatkan kepercayaan vampir di Eropa.

Vampir dalam legenda Balkan dan Eropa Timur memiliki penampilan yang beragam (mulai dari makhluk mirip manusia sampai mayat hidup) sedangkan di Eropa Barat, vampir digambarkan sebagai makhluk yang berpenampilan rapi dan mewah. Adalah cerita The Vampyre (1819) karangan John Polidori yang membentuk citra tersebut. Karya tersebut dianggap sebagai karya tentang vampir yang paling berpengaruh di awal abad ke19 dan telah mengilhami karya-karya selanjutnya seperti Varney the Vampire dan bahkan Dracula.

Novel Dracula (1897) karya Bram Stoker dikenang sebagai karya klasik yang menjadi dasar bagi cerita vampir pada masa modern. Novel Dracula mengambil unsur dari legenda manusia serigala dan setan sejenisnya, dan menggabungkannya dengan konsep keabadiaan serta sistem masyarakat masa Victoria. Suksesnya buku ini memicu munculnya genre vampir yang masih tetap populer hingga saat ini melalui buku, film, permainan video, dan acara televisi. Vampir juga telah menjadi figur dominan dalam genre horor.

Vampir umumnya diceritakan keluar dari makamnya pada malam hari untuk menggigit orang-orang dengan taringnya yang panjang dan mengisap darah mereka. Korban yang digigitnya biasanya akan menjadi vampir juga. Menurut beberapa mitos, vampir tidak tampak di cermin karena mereka tidak memiliki jiwa. Dalam cerita fiksi modern, vampir bisa menjelma menjadi kelelawar, serigala, bahkan gumpalan gas, dan harus menjauhkan diri dari sinar matahari.

Kata vampire dalam bahasa Inggris pertama kali muncul pada tahun 1734 dalam sebuah cerita berjudul Travels of Three English Gentlemen yang diterbitkan dalam Harleian Miscellany pada tahun 1745. Setelah Austria menguasai daerah utara Serbia dan Oltenia pada 1718, pejabat setempat menyadari adanya masyarakat lokal yang melakukan praktik penggalian jenazah dan "pembunuhan vampir". Laporan ini kemudian disebarkan ke masyarakat luas.

Istilah bahasa Inggris, vampire, berasal dari bahasa Jerman vampir (kemungkinan melalui bahasa Perancis: vampyre). Bahasa Jerman sendiri mengambilnya pada awal abad ke-18 dari bahasa Serbia, вампир / vampir. Istilah tersebut masuk ke bahasa Jerman pada masa ketika Serbia masuk dalam Kekaisaran Austria, pada saat itu diceritakan adanya seorang vampir bernama Arnold Paole.

Bentuk Serbia tersebut memiliki kesamaan dengan bahasa Slavia lainnya: вампир (vampir, Bahasa Bulgaria), upir / upirina (Bahasa Kroasia), upír (Bahasa Ceko dan Bahasa Slowakia), wąpierz (bahasa Polandia), упир (upyr, bahasa Ukraina), упырь (upyr, bahasa Rusia), упыр (upyr, bahasa Belarusia). Asal katanya sendiri belumlah jelas. Pendapat yang populer adalah bahwa itu berasal dari bahasa Proto-Slavia, * ǫpyrь dan * ǫpirь. Teori lainnya yang adalah bahwa bahasa Slavia menyerapnya dari bahasa Turki.

Penggunaan satu bentuk Rusia kuno, Упирь (Upir), terdapat dalam dokumen yang bertahun 6555 (1047 M). Itu merupakan tanda penerbit dalam sebuah manuskrip dari Kitab Mazmur yang ditulis oleh seorang pendeta yang menyalinnya dari Aksara Glagolitik ke karakter Sirilik untuk pangeran Novgorod, Volodymyr Yaroslavovych. Sang pendeta menuliskan namanya "Upir 'Likhyi" (Оупирь Лихыи), yang berarti "Vampir jahat" atau "Vampir busuk". Nama yang aneh ini disebut sebagai contoh paganisme dan penggunaan nama julukan sebagai nama pribadi.

Penggunaan awal lainnya dari kata tersebut terdapat dalam risalah anti-pagan berjudul "Firman Santo Grigoriy", bertahun antara abad ke-11 sampai 13 M. Pada saat itu dilaporkan adanya pemujaan pagan terhadap upyri.



Sumber Referensi: http://id.wikipedia.org/wiki/Vampir




                                                                                 

Kitsune





Kitsune adalah sebutan untuk Binatang rubah Dalam, bahasa jepang. Illustrasi Cerita rakyat jepang, rubah sering ditampilkan Illustrasi berbagai Cerita sebagai makhluk Cerdas Artikel Baru kemampuan sihirnya Yang Sempurna semakin sejalan Artikel Baru semakin Bijak Dan semakin Tua rubah nihil. Selain ITU, rubah Mampu berubah bentuk menjadi manusia. Dalam, Legenda, rubah sering diceritakan sebagai Penjaga Yang setia, Teman, kekasih, atau Istri, walaupun sering terdapat Kisah rubah menipu manusia.

Di Zaman jepang kuno, rubah Dan manusia saling berdekatan sehingga Hidup Legenda tentang kitsune Muncul bahasa Dari persahabatan ANTARA manusia Dan rubah. Dalam, kepercayaan Shinto, kitsune disebut Inari Yang bertugas sebagai pembawa pesan bahasa Dari Kami. Semakin banyak ekor Yang dimiliki kitsune (kitsune Bisa memiliki sampai 9 ekor), Maka semakin Tua, semakin Bijak, Dan semakin KUAT pula kitsune nihil. Sebagian orangutan memberi persembahan untuk kitsune karena dianggap memiliki kekuatan gaib.

Mitos kitsune sering menjadi perdebatan BAHAN, karena seluruhnya mungkin berasal bahasa Dari Sumber Asing atau Bisa JUGA merupakan konsep pribumi jepang Yang Berkembang di Abad Ke-5 SM. Sebagian mitos tentang rubah di jepang Bisa ditelusur hingga Ke Cerita rakyat Tiongkok, Korea, atau India. Cerita memucat Tua tentang kitsune berasal bahasa Dari Konjaku Monogatari Yang berisi Koleksi Cerita jepang, India, Tiongkok Dan Yang berasal bahasa Dari Abad Ke-11. Cerita rakyat Tiongkok mengisahkan makhluk huli jing (Arwah rubah) Yang mirip kitsune Dan Bisa memiliki ekor hingga Sembilan . Di Korea, makhluk Yang disebut kumiho (rubah berekor Sembilan) merupakan makhluk Mistik Yang telah berumur lebih bahasa Dari Seribu years. Rubah di Tiongkok Dan Korea digambarkan berbeda Artikel Baru rubah di jepang. Tidak seperti di jepang, rubah kumiho di Korea Selalu digambarkan sebagai makhluk jahat. Walaupun demikian, ilmuwan seperti Ugo A. Casal berpendapat bahwa persamaan Illustrasi Cerita tentang rubah menunjukkan bahwa mitos kitsune berasal kitab India seperti Hitopadesha Yang menyebar Ke Tiongkok Dan Korea, hingga akhirnya sampai Ke jepang.

Sebaliknya, Ahli Cerita rakyat jepang, Nozaki Kiyoshi, berargumentasi bahwa kitsune sudah dianggap sebagai sahabat orangutan jepang sejak Abad Ke-4, dan Unsur-Unsur Yang diimpor bahasa Dari Tiongkok Dan Korea hanyalah sifat-sifat jelek kitsune. Nozaki menyatakan bahwa Illustrasi Naskah Nihon Ryakki asal Abad Ke-16, terdapat Cerita tentang rubah Dan manusia Yang Hidup berdampingan di Zaman kuno jepang, sehingga *Menurut Nozaki merupakan latar Belakang timbulnya Legenda pribumi jepang tentang kitsune. Peneliti Inari Bernama Karen Smyers berpendapat bahwa ide rubah sebagai penggoda manusia , Serta hubungan mitos rubah Artikel Baru Agama Buddha diperkenalkan Ke Dalam, Cerita rakyat jepang melalui Cerita serupa asal Tiongkok, namun Smyers mengatakan beberapa Cerita berisi Unsur-Unsur Cerita Yang Khas jepang.



Sumber Referensi: http://id.wikipedia.org/wiki/Kitsune




                                                                                 
Naga






Naga adalah sebutan umum untuk makhluk mitologi yang berwujud reptil berukuran raksasa. Makhluk ini muncul dalam berbagai kebudayaan. Pada umumnya berwujud seekor ular besar, namun ada pula yang menggambarkannya sebagai kadal bersayap.

Naga, Dalam, berbagai Peradaban dikenal Artikel Baru NAMA naga (Inggris), Draken (Skandinavia), Liong (Cina), dikenal sebagai makhluk superior Yang berwujud menyerupai ular, kadang Bisa menyemburkan api, habitatnya di seluruh RUANG (udara, Darat, Udara). Meskipun penggambaran wujudnya berbeda, namun secara UMUM Spesifikasi makhluk nihil digambarkan sebagai mahluk sakti.

Sosok Naga di Dunia barat digambarkan sebagai rakasa, cenderung merusak Dan bersekutu Artikel Baru kekuatan Gelap. Dicitrakan sebagai Tokoh antagonis Yang seharusnya dihancurkan. Seseorang Bisa mendapat Gelar Pahlawan atau Ksatria Artikel Baru membunuh Naga. Pendek kata, Naga adalah ancaman BAGI manusia.

Tidak demikian halnya Artikel Baru citra Naga di Peradaban Timur. Di strategi untuk implementasi naga dianggap Sosok Yang bijaksana Dan agung layaknya dewa. Naga adalah Satu-satunya HEWAN mitos Yang menjadi simbol Shio. Budaya Minangkabau Mengenal dongeng Ngarai Sianok Yang diciptakan oleh Sang Naga. Hiasan Naga JUGA Ulasan Sangat lekat Artikel Baru consumption sector Jawa, umumnya ADA di gamelan, Pintu candi Dan gapura, sebagai Lambang Penjaga. Masyarakat Dayak JUGA menggambarkan Naga sebagai penguasa Dunia Bawah, Dan Burung ENGGANG sebagai penguasa Dunia Atas. Naga di Peradaban Timur mendapat klien untuk membuka posisi terhormat, karena meskipun mempunyai kekuatan Super Yang Bisa menghancurkan, namun tidak semena-mena bahkan Bisa mengayomi.

Naga atau Ular * Menurut pandangan Bangsa Indonesia dianggap sebagai Lambang Dunia Bawah. Sebelum Zaman Hindu (Neolithicum), di Indonesia terdapat anggapan bahwa inisial Dunia terbagi menjadi doa bagian, yaitu Dunia Bawah Dan Dunia Atas, Yang masing-masing mempunyai sifat-sifat bertentangan. Dunia Bawah ANTARA Lain dilambangkan Artikel Baru bumi, month, Gelap, udara, ular, kura-kura, buaya. Sedangkan Dunia Atas dilambangkan Artikel Baru Matahari, Terang, Atas, kuda, rajawali.

Pandangan semacam ITU JUGA hampir merata di seluruh Bangsa Asia. Illustrasi Cerita Mahabarata maupun pandangan Bangsa Indonesia Sendiri sebelum Zaman Hindu, naga atau ular Selalu berhubungan Artikel Baru udara, sedangkan udara Mutlak diperlukan sebagai Sarana Pertanian.


Sumber Referensi: http://id.wikipedia.org/wiki/Naga




                                                                                 
Bison






Bison adalah mamalia berkuku genap. Mereka membentuk genus Bison dari subfamily Bovinae dan family Bovidae. Bison tinggal di utara bumi. Bison Amerika tinggal di Amerika Utara. Mereka hidup hingga 20 tahun, dan lahir tanpa tanduk.

Bison adalah hewan darat terbesar yang hanya terdapat di Amerika dan Eropa. Di Amerika, bison biasanya tinggal di lembah sungai dan juga dataran padang rumput serta daerah yang dipenuhi semak lebat karena mereka adalah binatang yang makanan utamanya adalah rumput dan tanaman semak.

Sedangkan bison Eropa kebanyakan tinggal di hutan yang tidak terlalu lebat serta di dataran yang banyak ditumbuhi semak belukar. Bison adalah binatang mamalia bertanduk yang hidup secara berkelompok, tetapi tidak seperti kelompok hewan pada umumnya, kawanan bison biasanya berkelompok berdasarkan jenis kelamin dan mereka akan bertemu dengan kelompok lain apabila musim kawin telah tiba.

Pada tahun 1800-an bison Amerika pernah dinyatakan hampir punah, karena populasi-nya yang terus turun secara drastis akibat perburuan manusia dan juga pembukaan lahan untuk pemukiman. Melihat hal itu beberapa peternak ber-inisiatif untuk mulai mengembangkan peternakan bison dan bukan hanya menangkap bison liar hingga akhirnya sampai sekarang populasi bison bisa keluar dari jurang kepunahan walaupun beberapa spesies bison tetap tidak dapat ter-selamatkan.



Sumber Referensi: http://id.wikipedia.org/wiki/Bison




                                                                                                                 
Kraken




Kraken adalah monster laut legendaries, seekor proporsi raksasa yang tinggal di lepas pantai Norwegia Greenland.

Legenda sebenarnya mungkin berasal dari penampakan cumi-cumi raksasa nyata yang bervariasi diperkirakan tumbuh 13-15 m (40-50 kaki) panjang, termasuk tentakel. Makhluk ini biasanya tinggal di kedalaman yang besar, namun telah terlihat di permukaan dan telah dilaporkan menyerang kapal.

Ukuran tipis dan penampilan menakutkan disebabkan kraken telah membuat sebuah rakasa laut yang tinggal umum dalam berbagai karya fiksi.

Abad ke-13 Old Islandia saga Örvar-Odds saga bercerita tentang dua monster laut besar yang disebut Hafgufa ("sea mist") dan Lyngbakr ("heather-back"). The hafgufa diyakini referensi ke kraken:
Sekarang saya akan memberitahu Anda bahwa ada dua laut-monster. Satu disebut hafgufa (laut-kabut), yang lain lyngbakr (heather-back). Paus adalah yang terbesar dari segala sesuatu di dunia, namun hafgufa adalah rakasa terbesar terjadi di dalam air. Ini adalah sifatnya yang menelan baik pria maupun kapal dan ikan paus dan segala sesuatu yang dapat mencapai. Hal ini terendam baik siang dan malam bersama-sama, dan ketika pemogokan kepala dan hidung di atas permukaan, maka tetap setidaknya sampai pergantian air pasang. Sekarang, suara yang kita berlayar melalui? Kami berlayar antara rahangnya, dan hidung dan rahang bawah adalah batu-batu yang muncul kepada Anda dalam laut, sementara lyngbakr adalah pulau kami melihat tenggelam ke bawah. Namun, Ǫgmundur Floki telah mengirimkan makhluk-makhluk ini kepada Anda melalui seni rahasianya untuk menyebabkan kematian Anda dan semua orang-orangmu. Dia berpikir bahwa lebih banyak orang harus pergi dengan cara yang sama seperti mereka yang telah tenggelam, dan ia berharap bahwa hafgufa akan menelan kita semua. Hari ini saya berlayar melalui mulut karena saya tahu bahwa itu baru-baru muncul.

Setelah kembali dari Greenland, penulis anonim dari Norwegia Old karya ilmiah Konungs skuggsjá (sekitar tahun 1250) dijelaskan secara rinci karakteristik fisik dan perilaku makan binatang ini. Narator diusulkan ada hanya harus ada dua yang ada, berasal dari pengamatan bahwa binatang selalu terlihat di bagian yang sama dari Laut Greenland, dan bahwa masing-masing tampaknya tidak mampu reproduksi, karena tidak ada peningkatan jumlah mereka.

Ada ikan yang masih tidak disebutkan, yang hampir tidak disarankan untuk berbicara tentang karena ukurannya, karena akan tampak orang yang paling luar biasa. Hanya ada sedikit sekali yang dapat berbicara di atasnya dengan jelas, karena jarang tanah dekat juga muncul di mana dapat dilihat oleh nelayan, dan saya kira tidak ada banyak semacam ini ikan di laut. Paling sering di lidah kita menyebutnya hafgufa. Saya juga tidak bisa meyakinkan berbicara tentang panjang dalam ells, karena kali ia telah menunjukkan di depan manusia, ia telah muncul lebih seperti tanah daripada seperti ikan. Aku juga belum mendengar bahwa salah satu telah tertangkap atau ditemukan tewas, dan tampaknya bagi saya seolah-olah tidak boleh ada lebih dari dua di lautan, dan saya anggap bahwa setiap tidak dapat mereproduksi dirinya sendiri, karena saya percaya bahwa mereka selalu yang sama yang. Kemudian juga, tidak akan ia lakukan untuk ikan lainnya jika hafgufa adalah seperti sejumlah ikan paus lainnya, karena luasnya mereka, dan berapa banyak subsisten yang mereka butuhkan. Hal ini dikatakan sifat ikan ini bahwa ketika seseorang akan keinginan untuk makan, maka membentang hingga lehernya dengan sendawa besar, dan berikut ini bersendawa datang sebagainya banyak makanan, sehingga semua jenis ikan yang dekat dengan tangan akan datang ke lokasi ini, maka akan berkumpul bersama-sama, baik kecil dan besar, percaya mereka akan mendapatkan ada makanan dan makan yang baik, tetapi ini memungkinkan ikan besar mulutnya berdiri membuka sementara, dan kesenjangan yang lebar tidak kurang dari itu dari suara yang besar atau fjord, Dan juga tidak mungkin ikan menghindari berjalan bersama-sama ada dalam jumlah besar mereka. Tapi begitu perut dan mulut penuh, maka terkunci bersama-sama rahangnya dan memiliki semua ikan tertangkap dan tertutup, bahwa sebelum rakus datang ke sana mencari makanan.

Carolus Linnaeus diklasifikasikan kraken sebagai suatu Cephalopoda, menunjuk marinus nama Microcosmus ilmiah dalam edisi pertama nya Systema Naturae (1735), klasifikasi taksonomi organisme hidup. Makhluk itu dikeluarkan dari edisi selanjutnya. Linnaeus nanti kerja, Fauna Suecica (1746) menyebut makhluk singulare monstrum, "sebuah rakasa yang unik", dan mengatakan itu Habitare fertur di mari Norwegico, IPSE hewan non vidi dum , "Dikatakan menghuni lautan Norwegia, tapi saya belum melihat hewan ini".

Kraken juga luas dijelaskan oleh Erik Pontoppidan, uskup Bergen, dalam "Sejarah Alam Norwegia" Det Forste Forsorg paa Norges Naturlige Historie nya (Kopenhagen, 1752-3). Pontoppidan membuat beberapa klaim tentang kraken, termasuk gagasan bahwa makhluk itu kadang-kadang keliru untuk sebuah pulau dan bahwa bahaya nyata bagi pelaut bukanlah makhluk itu sendiri melainkan pusaran air tersisa di belakangnya. Namun, Pontoppidan juga menggambarkan potensi merusak binatang raksasa :. "dikatakan bahwa jika [lengan makhluk itu] adalah untuk meletakkan memegang terbesar man-of-perang, mereka akan menariknya turun ke bawah" Menurut Pontoppidan, Norwegia nelayan sering mengambil risiko mencoba ikan di atas kraken, karena menangkap begitu banyak (maka mengatakan "Anda harus memancing di Kraken"). Pontoppidan juga mengusulkan bahwa spesimen rakasa, "mungkin yang muda dan ceroboh", yang terdampar dan meninggal di Alstahaug tahun 1680 Pada 1755, deskripsi Pontoppidan tentang kraken telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris.

Swedia Penulis Jacob Wallenberg dijelaskan kraken dalam Min 1.781 pekerjaan anak på galejan ("Anakku di dapur tersebut"):
... Kraken, juga disebut Kepiting-ikan, yang tidak terlalu besar, untuk kepala dan ekor dihitung, ia tidak lebih besar dari Öland kami adalah luas [yaitu, kurang dari 16 km] ... Dia tetap di dasar laut, selalu dikelilingi oleh ikan kecil yang tak terhitung jumlahnya, yang melayani sebagai makanan dan diberi makan oleh dia sebagai imbalan: untuk makan nya, (jika saya ingat benar apa yang E. Pontoppidan menulis,) berlangsung tidak lebih dari tiga bulan, dan tiga kemudian diperlukan untuk mencernanya. Kotoran Nya memelihara dalam tentara mengikuti ikan kecil, dan untuk alasan ini, nelayan plumb setelah tempat peristirahatan ... Secara bertahap, Kraken naik ke permukaan, dan ketika ia berada di sepuluh sampai dua belas depa, perahu lebih baik pindah dari sekitar, karena ia akan lama kemudian meledak up, seperti pulau terapung, muncrat air dari lubang hidung mengerikan dan membuat cincin gelombang di sekelilingnya, yang dapat mencapai banyak mil. Bisakah satu meragukan bahwa ini adalah Leviathan Ayub?


Pierre Denys de Montfort "Poulpe Colossal" serangan kapal dagang (1810)
Pada 1802, para malacologist Perancis Pierre Denys de Montfort mengakui adanya dua jenis gurita raksasa di Histoire Naturelle Générale particulière et des Mollusques, deskripsi ensiklopedis moluska. Montfort menyatakan bahwa tipe pertama, gurita kraken, telah dijelaskan oleh para pelaut Norwegia dan penangkap paus Amerika, serta penulis kuno seperti Pliny the Elder. Tipe kedua jauh lebih besar, gurita kolosal, dilaporkan telah menyerang sebuah kapal berlayar dari Saint-Malo, di lepas pantai Angola.
Montfort kemudian berani klaim lebih sensasional. Dia mengusulkan bahwa sepuluh kapal perang Inggris, termasuk kapal Perancis ditangkap dari garis Ville de Paris, yang secara misterius menghilang satu malam pada 1782, harus telah diserang dan tenggelam oleh gurita raksasa. Inggris, bagaimanapun, tahu-milik survivor dari Ville de Paris-bahwa kapal telah hilang dalam badai di lepas pantai Newfoundland pada bulan September 1782, sehingga wahyu memalukan bagi Montfort.


Sumber Referensi: http://en.wikipedia.org/wiki/Kraken



                                                                                                                                             
Pegasus






Pegasus (Yunani: Πήγασος; Pégasos) adalah seekor kuda jantan bersayap yang merupakan putra Poseidon dan Medusa dalam mitologi Yunani. Poseidon memperkosa Medusa sehingga Athena mengubah Medusa menjadi monster. Pegasus banyak dijumpai di dalam karya-karya seni baik Yunani, Romawi maupun Mesopotamia. Pegasus merupakan makhluk yang wujudnya menggambarkan adanya hubungan antara dewa-dewa dan iblis atau monster di dalam dunia kuno dan dunia klasik.

Pegasus membantu Bellerofon sang pahlawan dalam perlawanannya melawan Chimaera dan bangsa Amazon. Suatu ketika, Bellerofon mencoba menerbangkan Pegasus ke Olympus sehingga para dewa menghukumnya dan menjatuhkan Bellerofon dari Pegasus. Sejak saat itu, Pegasus menjadi pembawaa petir untuk Zeus.

Kata “Pegasus” kini digunakan untuk merujuk kepada segala macam kuda bersayap secara umum.

Penyair Hesiod menghubungkan nama Pegasus dengan kata untuk “mata air”, pēgē: “pegai Okeanos, dimana Okeanos dilahirkan; “tetapi, asal usul nama Pegasus kemungkinan berasal dari kata pihassas (bahasa yunani), yang berarti “petir”.

Dimanapun Pegasus menghentikan kakinya kebumi, munculah sumber mata air. Salah satunya adalah di Gunung Heilikon, yang disebut Hippokrene (mata air kuda), dan Poseidon memerintahkan gunung tersebut agar tidak membengkak dengan nyanyian Muse; sementara mata air lainnya ada di Troezen. Hesiod menggambarkan bahwa Pegasus sedang minum dengan tenang di salah satu mata air ketika Bellerofon menangkapnya. Hesiod juga menyebutkan bahwa Pegasus membawakan petir Zeus.


Sumber Referensi: http://id.wikipedia.org/wiki/Pegasus

Tidak ada komentar: